Bogor, portal.ham.go.id – Bekerja sama dengan Raoul Wallenberg Institute (RWI), Direktorat Jenderal HAM menggelar konsinyering penyusunan pedoman PRISMA 2.0. Seluruh tim penyusun PRISMA 2.0 hadir mengikuti acara yang digelar di Hotel Luminor Bogor selama tiga hari (3-5 Januari 2024).
Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, membuka berlangsungnya kegiatan. Dalam sambutannya, Dhahana menyatakan penyusunan pedoman PRISMA 2.0 telah menjadi kebutuhan penting.
“Besar harapan, dengan adanya pedoman ini maka akan mampu meningkatkan partisipasi pelaku usaha dalam pemanfaatan PRISMA,” terang Dhahana.
Selama ini, diakui Dhahana, Direktorat Jenderal HAM telah membangun dialog yang baik dengan para pemangku kepentingan utamanya pihak pelaku usaha. Melalui pelbagai pertemuan yang telah dihelat, tim penyusun telah menerima sejumlah masukan.
Direktur Jenderal HAM mengungkapkan hingga kini telah ada 237 perusahaan yang memanfaatkan aplikasi PRISMA. “Dalam PRISMA 2.0, selain mengenai aspek substansi mekanisme pendaftaran dan pelaporan, tim juga telah meningkatkan keamanan aplikasi,” imbuhnya.
Perlu diketahui PRISMA telah dibentuk sejak 2021. Aplikasi berbasis website ini juga menjadi bagian dari upaya pengarusutamaan bisnis dan HAM di tanah air.
Dalam acara ini turut hadir Direktur Kerja Sama HAM, Plt. Direktur Sistem dan Teknologi Informasi HAM, dan Wakil Direktur RWI kantor Asia Pasifik. (Humas DJHAM)