Jakarta, ham.go.id – Mewakili Menkumham, Direktur Jenderal HAM Mualimin Abdi, menyampaikan sambutan pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (5/11). Acara yang digelar di Graha Pengayoman ini dilaksanakan secara daring oleh seluruh pegawai KemenkumHAM baik di pusat maupun daerah. Turut hadir secara langsung Sekretaris Ditjen Ham, Bambang Iriana Djajaatmadja beserta para Sekretaris Unit Utama dan Pimti Pratama lainnya di Graha Pengayoman.
Dalam sambutannya, Mualimin menghimbau agar seluruh jajaran dapat menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan dalam menjalani hidup. “Mudah-mudahan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Kementerian Hukum dan HAM pada siang ini, dapat memberikan inspirasi kepada kita semua, agar Kita terus berupaya meneladani Akhlak beliau yang mulia,” kata Mualimin.
Dengan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan, sambung Mualimin, diharapkan akan tumbuh dalam hati rasa empati terhadap sesama, serta semakin kuat tali silaturrahmi dan persaudaraan tanpa memandang apapun status sosialnya.
Perayaan maulid di Kemenkumham pada tahun ini mengambil tajuk “Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW, Menebar Empati, Memperkuat Silaturahmi Mewujudkan Insan Pengayoman yang BerAKHLAK”. Untuk menyegarkan aspek spiritual jajaran KemenkumHAM, panitia mengundang Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar untuk menyampaikan tausiah.
Sejumlah topik terkait suri teladan Nabi Muhammad diangkat oleh Imam Besar masjid istiqlal. Salah satu di antaranya adalah cerita terkait kecintaan Nabi Muhammad terhadap seni. Kecintaan Rasulullah kepada seni, kata Nasaruddin, karena kecintaan nabi pada kelembutan dan kehalusan. Salah satu upaya untuk menghaluskan budi pekerti adalah melalui seni. “Jadi Bapak Ibu sekalian, jangan membenci seni, sebab Rasulullah mencintai seni,” ujar Nasaruddin Umar.
Selain itu, Imam besar masjid Istiqlal juga mengisahkan tentang teladan nabi dalam menghadapi persengketaan di masyarakat Ketika ia pemimpin di Madinah. “Melalui kelemah lembutan dan keteladanan bukan kekerasan, Nabi Muhammad SAW mampu memberikan kepastian dan kesadaran hukum di masyarakat,” jelas Nasaruddin.
Selepas menyampaikan tausiyah, Imam Besar masjid istiqlal menutup kegiatan dengan memimpin doa bersama. (Humas DJHAM)