Selamat Hari Kartini: Ciptakan Kesempatan Inklusif bagi Semua

Bagikan

Jakarta, ham.go.id – Bagi masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, Raden Ajeng Kartini merupakan seorang figur yang mempelopori dan memperjuangkan hak dan pendidikan perempuan.

Lahir dari keluarga bangsawan Jawa, pada usia 12 tahun Kartini diminta untuk menanggalkan cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan demi mempersiapkan pernikahan. Walaupun begitu, Kartini terus menimba ilmu secara mandiri, bahkan mendirikan sekolah perempuan di Kantor Kabupaten Rembang setelah ia menikah.

Setelah Kartini wafat, surat-surat yang ditulis Kartini selama hidupnya kemudian dikumpulkan dan dipublikasikan oleh Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diterbitkan pada 1911 dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran.

Pada tahun 1964, Presiden Soekarno mendeklarasikan tanggal lahir R.A. Kartini, 21 April, sebagai “Hari Kartini”. Mari lanjutkan semangat Kartini dalam menciptakan kesempatan yang inklusif bagi semua. (Humas DJHAM)

Skip to content