Managemen Bencana Pada Negara Indonesia (hal.2)

Bagikan

Oleh : Olivia Dwi Ayu Q *

Di luar pulau Jawa, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Di sejumlah wilayah bahkan terjadi banjir bandang, seperti di Manado, Sulawesi Utara;Kabupaten Dinggala, Sulawesi Tengah, dan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Utara (Kompas, Senin 20 Januari 2014).
Banjir bandang tidak hanya menimbulkan kerugian material karena jalan putus, bangunan termasuk rumah rusak, serta harta benda hilang tetapi juga menelan korban jiwa. Di Manado akaibat banjir Bandang menurut berita yang dilansir media cetak, paling tidak 16 orang meninggal dan sekitar 10 orang masih tertimbun. Selain itu, sekitar 40.000 orang harus mengungsi. Pemerintah telah menetapkan banjir di Manado sebagai bencana nasional.

Bencana alam di sejumlah wilayah di Indonesia yang terjadi beberapa bulan ini menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia harus ditangani secara serius dan profesional. Momentum ini merupakan gerakan nasional untuk menganggulangi becana dengan menggunakan sistem manajemen bencana.
Manajemen Bencana

Bencana harus segera diatasi dengan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Dari sekian tahapan penanggulangan bencana kita akan membahas tanggap darurat. Tanggap darurat itu sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian.

Aktivitas tanggap daruruat dapat dibantu dengan suatu sistem teknologi, yang memudahkan relawan dan organisasi untuk memonitor dampak dan terutama adalah penyelamatan korban bencana.
Sistem Manajemen Bencana mempuyai fungsi yang bukan hanyak mengatur peringatan dini akan terjadinya bencana tapi juga mengatur alokasi bantuan bencana, distribusi logistik dan penempatan relawan dan banyak lagi. Dengan suatu sistem aplikasi dapat menyediakan solusi koordinasi dan kolaborasi kemanusiaan secara besar dalam situasi bencana dan akibatnya. Salah satu aplikasi sistem manajemen bencana berbasis web yang secara gratis didapatkan bernama Sahana.

Sahana berisi modul dan kemampuan yang membantu korban dalam bencana untuk Pemetaan Situasi dimana memungkinkan untuk menempatkan aktivitas pada sebuah peta yang menggambarkan situasi yang ada, kemudian terdapat pendaftaran orang hilang membantu melaporkan dan mencari orang hilang, pencatatan korban bencana yang berfungsi merunut secara internal orang yang terlantar (IDPs) dan kebutuhan mereka. (opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana)

bersambung ke hal.3

Skip to content