Jakarta – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai jam masuk anak sekolah di DKI Jakarta telah mengorbankan hak-hak anak. Pengorbanan yang dibuat Pemprov DKI hanya untuk kemacetan.
“Mengatasi kemacetan dengan mengorbankan hak anak ini pelanggaran, tapi saat masih dipegang gubernur sebelumnya ini terjadi,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti kepada detikcom, Rabu (26/3/2014).
Guru SMA 13 Jakarta Utara ini menambahkan, Pemprov DKI saat ini masih melakukan kajian untuk mengevaluasi jam masuk sekolah di Jakarta pada pukul 06.30 WIB. Bagi Retno, jam masuk sekolah tersebut kurang merugikan para siswa.
“Banyak anak mengalami gangguan pencernaan seperti maag, karena mereka baru sarapan pada istirahat pertama yakni pukul 10.00 WIB,” ujar Retno berdasarkan penelitian organisasinya.
Retno menambahkan, sebagian siswa merasa tidak lapar ketika istirahat kedua yakni pukul 12.00 WIB, yang seharusnya menjadi jam makan siang. Sehingga siswa-siswa mulai makan pada pukul 15.00 WIB.
“Akibatnya terjadi maag dan jumlahnya signifikan. Catatan kami, jumlah kecelakaan pagi hari yang melibatkan anak sekolah juga meningkat,” ujar Retno yang berharap Pemprov DKI menyikapi serius jam sekolah ini.
Sebelumnya psikolog anak Seto Mulyadi mengkritisi jam masuk sekolah yang terlalu pagi. Seto melihat jam 06.30 WIB terlalu memberatkan, bahkan banyak anak yang tak sempat sarapan.
“Anak menjadi seperti robot,” kata Seto.
Prins David Saut – detikNews
http://news.detik.com/read/2014/03/26/223551/2537907/10/forum-guru-atasi-kemacetan-dengan-mengorbankan-hak-anak-itu-pelanggaran