KPAI: Isu Anak Kurang Diminati Para Caleg

Bagikan

Liputan6.com, Jakarta – Memasuki kampanye hari ke-4, sensitivitas para calon anggota legislatif atau caleg 2014 semakin terlihat. Hasil pemantauan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sampai hari ini, isu anak kurang diminati para caleg.

Menurut Komisioner KPAI Susanto, umumnya caleg mengangkat isu korupsi, hukum, pemberdayaan desa, ekonomi perempuan, dan kesejahteraan sosial yang bersifat makro.

“Isu anak kurang diminati para caleg. Isu spesifik keberpihakan kepada anak, misalnya penanganan anak jalanan, pencegahan kekerasan anak, percepatan akta kelahiran, pencegahan pernikahan usia anak,” kata Susanto kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

“Perlindungan anak berhadapan dengan hukum, trafficking (perdagangan) anak, pornografi anak, dan pelibatan anak dalam proses perencanaan pembangunan, sangat minim, bahkan cenderung apatis terhadap isu-isu tersebut,” sambung dia.

Susanto menyebutkan, kondisi ini sebagai pertanda bahwa indeks sensitivitas caleg terhadap isu anak semakin menurun, bahkan kurang mendapat perhatian.

Padahal, tambah dia, bangsa yang besar adalah bangsa yang serius memperhatikan anak. Mengapa anak membutuhkan sensitivitas dan keberpihakan khusus oleh caleg?

“Karena faktanya saat ini masalah anak semakin kompleks, anggaran perlindungan anak sangat minim, dukungan politik lemah, sementara bangsa ini membutuhkan kontribusi mereka. ibarat bercocok tanam, bagaimana kita akan memetik hasilnya kalau bangsa ini tidak menyiapkan benih generasi berkualitas,” papar Susanto.

Dalam sisa waktu kampanye ini, KPAI meminta kepada semua caleg, baik DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota agar isu anak menjadi prioritas. Hal ini bukan karena isu anak kurang seksi, tetapi ini masalah sensitivitas sebagai calon pejabat publik.

“Hemat saya, seksi atau tidaknya dalam kampanye, tinggal bagaimana desain marketing komunikasi politik, bukan pada fokus isunya. Isu anak, meski sebagian caleg memandang tidak seksi, tapi jika dikelola dengan komunikasi politik yang menarik, tentu menjadi daya ungkit yang memikat hati pemilih,” tandas Susanto. (Yus Ariyanto)

http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2024991/kpai-isu-anak-kurang-diminati-para-caleg#sthash.h024edo7.dpuf

Skip to content